RINTIHAN SEORANG HAMBA
Sedar tak sedar, kita telah berada di 10 malam terakhir Ramadhan iaitu malam keampunan. Namun jauh di sudut hati terasa sangat sayu dan sedih mengenangkan Ramadhan akan berakhir..Ramadhan akan pergi meninggalkan kita…Adakah kita masih sempat untuk menjalani tarbiyah Ramadhan lagi pada tahun hadapan?..tiada siapa yang tahu..hanya Allah SWT..yang Maha Mengetahui segala-galanya…
Selama hampir sebulan menjalani ibadah puasa, setiap malam yang dilalui adakah diisi dengan Qiamullail,bertadarus,berzikir?...Beruntunglah bagi mereka yang hidupkan malam2 Ramadhan dgn bertaqarrub kpd Allah…namun alangkah ruginya kita di golongan ini apabila mensia2kan peluang yang Allah hadiahkan ini….Apakah kita masih akan dberi nikmat ini lagi? Astaghfirullahalazim…maafkanlah keterlanjuran hamba2Mu ini ya Allah…
Kita begitu leka..lalai..sering melupakan Allah…walaupun Dia sentiasa akan mndengar rintihan hambaNya…namun hambaNya begitu angkuh,sombong,malah sering bertolak dan berdalih dari menagih cinta dari Tuhannya yang menciptak kita..yang memelihara kita dari segala-galanya..apa yang sering kita kejar adalah nikmat dunia..cinta manusia…
Sekiranya umur kita masih ALLAH pinjamkan untuk masa2 terdekat ini…aku berdoa agar diri ini, saudara2ku..dan seluruh ummat Islam ini akan memanfaatkan..menggunakan dan benar2 menghargai nikmat mnjalani tarbiyah di bulan yang mulia ini… kerana yang amat pasti Allah tidak akan pernah melupai hambaNya..Cuma hambaNya sahaja yang sering melupakanNya…
Dan ini ku kirimkan bingkisan Ramadhan yang dicoretkan oleh saudara kita untuk muhasabah kita bersama….
yang bakal pergi....
bertamu di ruang rahmat-Mu... .
beradu di kamar maghfirah-Mu. ..
bersimpuh dalam dingin dakapan,
yang melindungi hamba-Mu dari kepanasan jahannam....
Aku resah....
apakah usia masih bersisa....
atau garis hayat sudah dipenghujungnya. ....
Hati....
sudahkah kau bersedia....
mendakap tamu yang bakal pergi...
atau pintumu masih tertutup...
lantaran karat bersadur dosa....
hilangkanlah kegundahan.. ..
hapuskanlah keresahan... .
biar hati ini sempat lagi dibuka....
untuk meraikan tamu-Mu....
yang Kau hadirkan bersamanya
segunung rahmat selautan keampunan...
Dahulu…
Sekeping hati buas dirempuh,
Secebis iman dimamah rakus,
Dirempuh syaitan yang memacu,
Dimamah iblis yang memandu…
Kini…
Terikat kaki yang memacu,
Terkunci sendi yang memandu,
Yang tinggal di sudut Ramadhan ini,
Hanyalah secebis iman dan sebongkah nafsu,
Yang saling berebut,
Yang saling bergelut,
Rebut dan gelut untuk memenangi,
Seketul daging yang bernama hati…
Hati ini cukup lemah...begitu rapuh,
Lemah dalam pergelutan,
Rapuh dalam perebutan…
Dengan rahmat-Mu yang ampuh,
Kupohon agar jiwa ini terasuh,
Semoga liar hatiku terdidik patuh….
Agar dipenghujung noktah Ramadhan ini,
Hati ini kembali teguh dan suci,
Biarpun bebas yang terikat dan yang terkunci,
Ia tidak lemah dan rapuh
Untuk dirempuh lagi....