Thursday, April 19, 2012

Rindu Seorang Perindu

Saat saya melangkah masuk ke dalam perkarangan dalam masjid, sudah penuh dengan ummat manusia yang ingin menyaksikan dan mendengar bicara seorang Habib, Habib Umar Bin Hafiz yang hadir sebentar tadi.


Penuh lautan ummat, mahu melihat dan mengambil berkat kehadiran keturunan Rasulullah SAW.
Saya menjadi syahdu dan sayu melihat ramainya ummat manusia yang hadir pada himpunan berkah ini.

Maka saya menjadi sungguh gembira, pasti jiwa-jiwa yang hadir ini amat menyintai Rasulullah SAW.
Dapat berhimpun dengan aman dengan kehadiran Habib ini sungguh merawat jiwa!

Jiwa yang kering dengan lalai dan leka.
Dipenuhi debu-debu dosa.

Setiap bibit-bibit doa yang dibaca sungguh tak dapat saya menahan sendu,

" Ya Allah, tanamkan dalam hati kami.
Kerinduan kepada Rasulullah SAW.
Peliharalah pandangan kami 
daripada sebarang yang tidak baik
agar kami dapat melihat wajah Rasulullah SAW
Jadikanlah kami ummat yang terbaik
Mampu memikul dakwah ini seutuhnya "

Saat itu, saya sudah tidak mampu menahan sendu.
Ya, dakwah ini amanah baginda buat ummatnya. Siapa lagi, jika bukan kita?

Dan apakah saya sudah memikulnya dengan baik?
Adakah saya telah melaksakan tugas seorang kader dakwah dengan bersungguh-sungguh?


Habib Umar menceritakan satu persatu kesungguhan sahabat-sahabat baginda Rasulullah
Memperjuangkan agama ini, dakwah ini...

Khalid Al-Walid yang digelar Saifullah saat waktu akhir nafasnya..
Beliau sakit tenat terlantar di atas katil menanti ajal yang bakal tiba
Namun rintihnya,

" Aku telah menyertai 100 peperangan dan setiap satunya aku mengharapkan syahid "

Betapa indahnya ketinggian iltizam para sahabat dalam perjuangan ini.
Mereka berjuang sepenuh usaha dengan mengharap syahid
Itu hadiah tertinggi, penghargaan teragung

Ya, kerja-kerja mencetak manusia ini sangat memerlukan pengorbanan.
Dan pengorbanan sungguh menuntut keikhlasan.


Apa kata KH.Rahmat Abdullah,

" Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya darimu. Sampai fikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu juga tentang dakwah. Tentang ummat yang kau cintai.. Lagi-lagi memang seperti itu, dakwah menyedut saripati energimu. Sampai tulang-belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari. "

Lalu SEDARLAH! Abnaul Harakah, para kader dakwah!


Tugas kita sangat berat dan masih panjang. Kita bakal menemui baginda Rasulullah SAW.
Biarlah nanti, saat pertemuan itu kita telah menjadi sebaik-baik penyambung mata rantai perjuangannya.


Persetankan hal-hal hati yang sering melemahkan dan menyesakkan.
Fokuslah pada ayat-ayat Allah yang penuh janji dan bahagia.

InsyaAllah, kelak kita menjadi perindu syurga...

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebuah puisi Apabila Didengarkan nama Sang Kekasih,

Kalam Al-Habib Umar Bin Muhammad Al-Hafiz.


Demi Allah, sungguh apabila didengarkan nama Sang Kekasih (Muhammad) di hadapan
pencintanya, pasti akan tersentak gembira mabuk kepayang

Di manakah pencinta Nabi Muhammad yang rela berkorban dengan harta dan jiwa mereka
tanpa peduli apa yang mereka korbankan demi cintanya

Apabila mereka mendengar nama Thoha Al-Mustofa (Muhammad), bangkitlah semangat di hati mereka
dan hilanglah segala penyakit dan kekotoran hati

Maka bergetarlah jiwa mereka dengan penuh kerinduan ingin berjumpa dengan Sang Nabi,
dan penuh dengan kerendahan hati mereka memohon keredhaan Allah.

Begitulah keadaan para pencinta Nabi, maka dengarkanlah kisah-kisah Sang Nabi, 
dan gunakan pendengaranmu

Lalu semaklah dengan baik sifat-sifat Thoha sang pemimpin dan hadirkanlah hatimu dengan penuh kesungguhan

Wahai Tuhan Kami, limpahkanlah selawat dan salam selalu atas kekasihMu yang telah menyeru kami kepadaMu

Ya Allah limpahkanlah selawat dan shalam serta berkahilah atasnya dan atas keluarganya.  


[Petikan bait-bait Syair buku maulud Adh-Dhiya' Al-Lami', karya Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz]






Al-Faqir ilaALLAH,

Nur Syawana Bte Murad.
2.27 am.
Solace ~

1 comment:

  1. MasyaAllah :')

    Allahumma Solli 'ala Sayyidina Muhammad Wa'ala alihi Wasohbihi Wasallam.

    ReplyDelete

Followers