PUISI KETIKA CINTA BERTASBIH
Cinta adalah kekuatan,
yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah cinta..
Recited by Ayyatul Husna
Sekalipun cinta telah ku uraikan,
dan ku jelaskan panjang lebar,
namun jika cita kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri...
meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang..
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya..
kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta..
dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keldai terbaring dalam lumpur..
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan..
Recited by Anna AlthaFunnisa
Pandangan dari sisi kecil...
Seringkali dipetik cinta akan dikaitkan cinta itu buta,
Dahulunya saya tidak setuju dengan statement ini, namun setelah melihat ramainya dalam
kalangan manusia ini,
Yang menjadi layu mahupun kuat kerana kuasa CINTA.
Maka saya akui, memang benar apa yang dikatakan cinta itu buta.
Tetapi bagi saya di situlah terletaknya sebuah rahsia.
CINTA itu buta, namun bagi siapa yang benar-benar menghayati dan mengenali,
Hanya buta pada pandangan, namun celik pada pandangan nurani.
Di situlah terletakya rahsia, mengapa dan bagaimana kita mencintai PENCIPTA kita lebih
dari segala-galanya,
Kita akn menjadi buta dengan cinta manusia, namun kita celik pada cinta yang
MENCIPTAKAN cinta itu.
Rahsia milik Nya dalam khazanah yang Maha Luas.
Pernah kita terlupa mengingatiNya? Banyak kali...
Pernah kita terlupa mengingati kekasih kita? Jarang sekali...
Maka di situlah kita menjadi BUTA...
Yang haram menjadi HALAL asalkan cinta kekasih terlaksana,
Yang MENCIPTA kan cinta tidak lagi dipeduli asalkan kekasih hati dipenuhi hajatnya,
Kita BUTA dengan segala nikmat kurniaanNya dalam kelopak CINTA palsu manusia.
Selagi DIA masih sudi memberikan CINTA Nya,
Maka lantaskah kita hanya hamba yang hina menolak cintaNya?
Aku memohon ampun atas setiap dosa yang dilakukan, seringkali tewas pada cinta yang
tidak kekal lama.
Bibir mengatakan cinta padaMU ya Allah, namun Hati tidak mengiakan.
Lalu aku menjadi jauh dari prinsip-prinsip seorang kekasih Allah...
Masih adakah secebis cinta untukku?
Moga ada sirna untuk ku terus memiliki dan mencintaiMU sepenuh hatiku...
~ Al-Faqir ila Rabbi ~
No comments:
Post a Comment